Masa Itu Emas~

Sunday, August 7, 2011

Dia

pertama kali bersua, ku akui, dia punya satu aura...
aura yang mana tidak aku nmpak pada mana-mana insan lain...
bagiku dia amat sempurna...
zahirnya dia cantik...batinnya dia indah...
pada akalnya dia bijak...
pada hatinya dia beriman...
bila dia semakin kukenali...aku semakin gerun untuk menatap wajahnya..
gerun untuk mendongak memandang matanya...
wajahnya itu wajah yang terlalu tenang...
matanya itu menyimpan sejuta perasaan...
kata-kata yang diungkapnya itu..
penuh berhikmah...
memberi pengajaran buatku saban hari...
aku takut dengan ilmunya...
aku takut dengan ketenangannya...
saat dia ketawa...
aku gentar untuk ketawa bersamanya...
bukan kerna aku tidak mahu berkongsi tawa canda...
tetapi aku takut jika nanti aku tidak mampu melihat tawanya itu lagi...
lantas aku ingin abadikannya...
maka ku tancap sepuas hati...
saat dia menangis...
aku tak mahu menangis bersamanya...
bukan kerna ku benci kedukaannya...
tetapi kumahu ulit kedukaan itu dengan tawa...
biar dia tahu...
walau sejauh mana kesedihan dan kedukaan menghimpit..
dia masih punya tawa ceriaku...
saat dia lemah di dalam pelukanku...
aku salurkan buatnya kekuatanku...
tidak sanggup melihat dia menjadi rebah...
tidak sanggup melihat dia terus mengalah...
namun, tatkala dia menggenggam jemariku...
dengan sejuk tangannya membeku....
aku titiskan airmata...
kerna di saat itu...
hati ini...jiwa ini...tidak mampu lagi kubendung...
dia jua tahu...
aku tidak pandai menipu...
saat dia berbisik padaku...
perasaan takutnya...
saat dia memuntahkan darah...
dari setiap rongga di tubuhnya...
saat dia menyebut namaku...
dalam getar suaranya...
aku mulai jatuh...
aku tahu...
ini adalah perpisahan...
inilah perpisahan yang paling kugeruni...
inilah perpisahan abadi...
katanya...
usah menangis...usah gundah...
jika ukhwah ini benar...
andai ukhwah ini benar..
maka dia nantikan aku di Syurga...
ya sahabat!
aku rindu kamu...

(abang hensem tunggal)

No comments:

Post a Comment